Moorookopi; Rekomendasi Warung Kopi Ramah Anak di Blitar
![]() |
Tampak Depan |
Kalau menemukan tempat ngopi yang nyaris sempurna dari segi menu, pelayanan, fasilitas, dan suasana, rasanya ingin langsung mengabarkan ke seluruh dunia.
Ceritanya hari Kamis kemarin, 7 September 2023, suami mengajak kami ke Blitar Kota untuk memeriksa toko percetakan. Tapi karena baru pertama kali alias baru mau mencari alamat tepatnya di mana, akhirnya kami terlambat, deh. Tempatnya sudah tutup ketika kami tiba. Dan beruntungnya karena ternyata kantor percetakan itu nyaris bersebelahan dengan warung kopi yang kemudian kami singgahi.
Nama warung kopinya adalah Moorookopi, alamatnya di Jalan Anjasmoro, nomor 49. Tepat bersandingan dengan Indomaret. Kalau kalian pernah dengar hotel Puri Perdana, nah tidak jauh dari situ. Hanya perlu ke arah timur beberapa meter lagi. Pokoknya tidak sampai di lampu merah.
Awalnya saya tidak berekspektasi apa-apa. Dilihat dari depan, desain warung kopinya masih sama dengan warung kopi area Blitar Kota yang pernah saya kunjungi. Dibilang nyaman banget kayaknya biasa saja, apalagi letaknya tepat di pinggir jalan raya. Tapi kalau dibilang tidak nyaman ya tidak juga, toh saya justru sering ke tempat yang sama secara berulang-ulang.
Bagi kamu yang mencari warung kopi ramah anak di Blitar, maka Moorookopi
ini bisa menjadi pilihan. Ada banyak tipe ruang yang bisa kamu pilih sebagai
tempat duduk. Ada yang dalam ruang, luar ruang, dan semi-indoor.
Untuk area luar ruang ada di bagian samping yang tepat melihat ke arah jalan raya. Jadi di area ini agak sedikit bising. Tapi sebenarnya enak juga, kok, untuk nongkrong di area itu apalagi pas sore hari. Terpaan angin yang bikin adem dan suasananya yang tidak riuh banget cukup membuat betah. Tapi kalau kamu memang butuh ngobrol yang serius, disarankan jangan di bagian samping itu, sih. Soalnya suara kendaraan memang akan selalu terdengar.
Area luar ruangnya yang lain bisa kamu dapati di bagian belakang. Nah di sini lumayan luas, nih. Anak saya yang berusia sembilan bulan bahkan saya biarkan main di lantai. Selain karena jarak tiap meja memang lumayan lowong, juga karena pekarangannya memang luas.
Area dalam ruangnya ada beberapa, ya. Pertama di sekitaran kasir atau bagian depan itu. Kemudian di belakang juga ada kalau kalian lebih suka yang semi privat. Nah kalau misal kalian malah ingin yang lebih privat, ada juga tuh beberapa ruang yang hanya diisi satu meja. Jadi memang dikhususkan untuk orang-orang yang lagi mau ngobrol serius. Semacam ruang rapat lah, ya.
Semi-indoor juga ada, loh. Jadi semacam ruang terbuka tapi ada kanopinya
dan tiga sisinya itu ditembok. Letak ruang ini juga di belakang, tepat di
samping ruang mushollah.
Itu baru dari sisi ruangnya, ya. Sisi fasilitasnya gimana? Wah ini sih di luar ekspektasi banget. Saya mau cerita sedikit tentang diri saya, ya. Jadi biasanya setiap mau keluar ngopi, baik sebelum maupun sesudah menikah, saya selalu berbekal tisu kering. Bagi saya tisu kering tuh sangat dibutuhkan dalam berbagai situasi, dan sayangnya beberapa warung kopi tidak menyediakan tisu kering. Kadang ada yang menyediakan di depan kasir saja, kadang juga hanya beberapa kotak tisu, kadang pula tidak diisi ulang, dan sering banget tidak menyediakan sama sekali.
Tisu kering tidak hanya saya gunakan untuk membersihkan kotoran yang
menempel di meja misalnya, namun tiap kali ke kamar mandi, saya selalu
membutuhkan tisu kering. Nah beruntung banget alias terkejut banget pas di
Moorookopi ini kok ketersediaan tisu keringnya benar-benar diperhatikan. Tidak
saja untuk keperluan tiap meja pengunjung, tapi di tempat cuci tangan, serta di
kamar mandi pun tersedia, loh. Wah ini sih di atas rata-rata banget kalau bagi
saya, ya. Belum lagi sabun cuci tangannya tersedia juga, sabun cuci tangan yang
benar-benar sabun cuci tangan. Bukan sabun cuci piring yang diisi air kemudian
diletakkan di tempat cuci tangan.
Fasilitas untuk beribadahnya juga lengkap banget, lho. Disediakan sandal untuk wudhu sehingga sandal ataupun sepatu yang kita pakai bisa dilepas agar tidak basah. Ada dua mukenah dan juga ada sarung untuk laki-laki yang kebetulan menggunakan celana pendek.
Sebelum kita
pindah ke segi pelayanannya, saya mau bahas dulu soal menunya, nih. Saya tahu
beberapa di antara kalian yang mencari warung kopi tuh tidak terlalu butuh
dengan suasananya, tapi yang paling penting adalah harga serta kualitas kopi,
minuman dingin, serta makanannya.
Saat
tulisan ini dibuat, saya sudah dua kali ke Moorookopi. Nah minuman yang saya
pesan masih sama yaitu Avocado Coffee. Adapun suami memesan Americano Hot. Nah perbedaannya
adalah di saat pertama ke sana, kami memesan Sate Taichan, sedangkan kali kedua
kami memesan Crispy Chicken Skin dan seorang teman memesan nasi dan juga brokoli
goreng. Untuk minumannya dia memesan Es Lemon. Harganya bisa kalian lihat
sendiri di gambar di bawah ini, ya.
Soal rasa
bagaimana?
Saya tidak
punya keluhan, sih. Untuk Avocado Coffee yang saya pesan benar-benar enak. Rasa
alpukatnya segar dan tidak pekat, kopinya pun berasa segar banget. Jadi kalau
kamu ingin mencoba menu ini sesekali, saya sarankan di Moorookopi ini saja. Tidak
mengecewakan.
Nah
bagaimana dengan Americano yang dipesan suami saya? Kebetulan saya tidak sempat
mencicipinya, tapi salah satu poin pentingnya adalah kopi dan gulanya dipisah. Jadi
bagi pengunjung yang tidak suka Americano yang manis, bisa memilih untuk tidak
memasukkan gulanya. Gula kemasannya kamu masukin tas saja buat koleksi. Menurut
suami saya, kopinya enak. Aromanya khas banget, pahitnya ringan di lidah. Saya lupa
jenis biji kopinya, tapi seingat saya dari luar negeri, deh.
Untuk makanannya
saya lebih fokus ke sambal, sih. Sambal dari Sate Taichan juga menu beratnya
tidak asal sambal. Rasa pedas dan segarnya cabai yang digunakan membuat rasa
makanan jadi lebih istimewa. Tapi untuk menu Crispy Chicken Skin-nya hanya menggunakan
saos biasa, ya. Bukan menggunakan sambal ulek.
Salah satu
hal yang membuat saya senang dengan pelayanannya adalah para pegawainya ramah. Ketika
saya butuh air hangat untuk menyeduh bubur bayi, pegawainya dengan sigap
memberi secara cuma-cuma. Juga ketika bayi saya sempat sedikit mengamuk ketika
boneka kayu depan kasir itu kami larang untuk diambilnya, pegawainya justru
mengizinkan. Dan tentu saja, di Moorookopi ini juga disediakan kursi bayi. Bisa
kamu ambil di seberang kasir. Sebenarnya bagian ini masuk di bagian fasilitas,
ya. Tapi ingatnya sekarang jadi masukkan di sini saja.
Nah sebelum
mengakhiri tulisan ini, saya juga perlu memaparkan satu hal yang membuat saya
merasa tidak nyaman saat nongkrong di warung kopi ini. Penyajian minuman esnya tidak
menggunakan gelas kaca tapi justru menggunakan gelas plastik yang membuatmu
merasa tidak sedang nongkrong, tapi seperti hendak take away minuman. Selain
sensasinya yang berbeda, penggunaan gelas plastik juga tidak ramah lingkungan. Jadi
kalau ditanya apa minusnya warung kopi ini? Saya dengan lantang menjawab
penggunaan gelas plastiknya. Sudah sejak dahulu ketika ngopi dan disajikan
minuman dingin di dalam gelas plastik, saya selalu merasa terganggu. Padahal saya
ingin nongkrong, tapi keberadaan gelas plastik di meja saya mengurangi kekhusyuan
itu.
Itu saja, sih. Untuk jam bukanya dari
10.00-24.00 WIB. Patut dipertimbangkan kalau kamu memang suka nongkrong hingga
larut malam.
Comments
Post a Comment