Duduk dan Dengarkan
![]() |
Tampilan
lagu ‘Berhasil’ Perunggu |
Contradixie,
Esai – Bagiku, mendengarkan lagu adalah sebuah kebutuhan
sehari-hari yang harus kupenuhi. Sama halnya seperti makan, aku butuh
mendengarkan lagu untuk mengisi tenaga dan energiku. Dengan begitu, aku mampu
menghadapi hari meski tidak selalu baik dan barangkali tidak perlu sempurna. Apakah
dengan mendengarkan lagu setiap hari dapat dikatakan bahwa aku punya banyak
referensi lagu? Nyatanya tidak begitu. Lagu-lagu yang kudengarkan adalah lagu
yang itu-itu saja, haha. Bicara tentang lagu yang pastinya berkaitan
dengan musik adalah bicara tentang selera, kesukaan dan kembali pada
pendengarnya masing-masing.
Lalu,
apa saja lagu-lagu yang kudengarkan? Aku membaginya menjadi tiga kategori
berdasarkan suasana hati dan hariku yakni santai, nugas, dan sendu. Aku memasukkan
lagu-lagu ke dalam tiga kategori tersebut dan membuat playlist-nya di
Spotify. Dari playlist yang kubuat, dua tahun terakhir ada satu grup musik
yang kuakui cocok untuk semua suasana hati dan hariku, bahkan lagu-lagunya mampu
menggeser lagu-lagu Hindia, favoritku sebelumnya. Awalnya kupikir hanya
sementara, ternyata dua tahun ini kurasa lagu-lagu itu seperti ada magisnya. Bagiku,
mendengarkan Perunggu adalah mendengarkan tubuh dan meramu riuh menjadi sebuah
syukur. Lirik-liriknya jujur dan tidak berbelit, pemilihan diksi yang tepat dan
tidak dipaksakan, penggambaran genre sedih-bahagia tidak berlebihan,
singkatnya liriknya tidak menye-menye.
Perunggu
bukan sebuah grup musik yang populer. Ia lahir pada 2019, terdiri dari tiga
Bapak-bapak muda. Mereka adalah Bapak-bapak yang nge-band sepulang dari
kantor. Tertulis dalam bio instagram Perunggu: “Band rok pulang ngantor.”
Joke ini lucu sekaligus manis haha. Dari beberapa podcast
mereka yang kutonton, Perunggu berawal dari keisengan para personilnya yang sekadar
latihan musik seusai pulang kantor. Lalu, terbentuklah Perunggu dan mereka
sepakat untuk tetap bermusik tanpa meninggalkan kerjaan kantoran mereka. Aku
tak tahu makna nama ‘Perunggu’. Tapi yang jelas Perunggu adalah sebuah medali
untuk manusia juara urutan ketiga. Kurasa, Perunggu mampu meyakinkan
pendengarnya bahwa bahwa hidup yang biasa-biasa saja adalah hidup yang layak
dijalani.
Lima
bulan belakangan baru aku ketahui bahwa tiga bapak-bapak ini memiliki latar
belakang akademik yang menarik. Bapak Maul (vokalis) sebagai aarjana akuntansi
yang saat ini bekerja pada bagian produk digital bank. Bapak Ildo (gitaris) lulusan
akuntansi kemudian melanjutkan S2 dengan jurusan Fraud Investigation
Management, dan Bapak Adam (drummer) sebagai Sarjana Double
Degree Teknik Pangan kemudian melanjutkan S2 Double Degree dengan
beralih ke Bussines and Magister of Commerce. Menakjubkan.
Aku
mendengarkan lagu berjudul 33x, kutemukan bagaimana ‘merawat harapan’, sering juga
pada lirik ini kugunakan untuk merenung:
Petakan semua lagi
Titik tuju yang t'lah terpatri”
Pada
lirik tersebut kucoba mengolah beberapa kemumetan hari-hariku,
kebingungan pada pilihan juga langkah-langkah yang harus kuambil dalam hidup,
membaca ulang tujuan, menulis ulang rencana, menata kembali niat juga termasuk
merefleksi skill bertahan hidup. Kemudian, aku menyimpan empat nama dalam
lagu-lagu perunggu yang biasa kudengarkan di playlist-ku: aku menyimpan
Ibuku pada lagu “Tapi”; sosok Bapak pada lagu “Pastikan Riuh Akhiri Malammu”; kusematkan
diriku dalam lirik “33x”; dan terakhir pada
lirik lagu “Berhasil” kusimpan lirik itu untuk teman masa depanku, teman
hidupku, alias jodohku yang belum kuketahui siapa dia dan di mana dirinya. Ahahaha.
Setidaknya
entah saat pagi, siang atau malam, kusempatkan diriku untuk duduk dan merenungi
hariku. Sesederhana duduk sendiri, dan mendengarkan Perunggu atau terkadang
versi lengkapnya seperti ini: duduk sendiri, kugunakan headset, meneguk
kopi, dan memutar lagu-lagu Perunggu bersama habiskan separuh malam. Menata
diri untuk siap melewati esok hari.
Saat
menulis ini, aku sedang duduk menghadap laptop di tempat ngopi yang sedang
memutar playlist Perunggu. Ahh, sebuah hari yang asik sekali. Barangkali
para pembaca tertarik, silakan duduk dan dengarkan Perunggu. Salam dari juara
ketiga, Hehe. –azn
Comments
Post a Comment