2022 dan Orang-Orang yang Menikamnya

Oleh: Fajrul Falah*

Contradixie, Esai – Suasana riuh-rendah serta gegap gempita menjelang pergantian tahun masehi 2022 ke 2023. Beberapa orang berharap agar turun hujan lebat disertai badai tepat di malam pergantian tahun. Beberapa orang lagi berharap agar langit malam terang benderang. Mungkin, sebagian kecil dari orang yang berharap turun hujan adalah orang-orang yang mampus dikoyak-koyak kesepian. 

Di lingkungan sekitar, beberapa orang ingin merayakannya dengan hal sederhana–yang bersifat rumahan, seperti makan-makan, bakar-bakar; jagung, ikan, sosis, perasaan. Di sini baru kujumpai tradisi pergantian tahun berupa karaokean di depan rumah dengan gema jedag jedugnya sound system yang saling bersahutan satu sama lain, seperti orang yang punya hajat besar. 

Anak-anak kecil sangat gemar sekali dengan keramaian yang sifatnya agak mbrebeki kuping. Belum habis dengan lato-latonya, kini mereka berulah dengan pekikan suara petasan dan bising tiupan terompetnya. Kini disusul seniornya (ABG)–yang berkeliling kampung sampai perbatasan kota sambil mengendarai motor sakti dengan knalpot berrrr-nya. 

Jika mereka bermain lato-lato, aku membayangkan merkurius dan Venus saling berhantaman. Jika mereka bermain kembang api atau petasan, aku membayangkan cahaya-cahaya di langit saling bertabrakan. Jika mereka meniup terompet, aku membayangkan malaikat Israfil meniup sangkakalanya. 

Ada juga yang merayakannya dengan hal yang lebih dari kata “sederhana”, seperti mereka yang katanya refreshing (bagi yang sumpek), atau healing (bagi yang sakit), ke beberapa tempat wisata; pantai, gunung, bukit, atau menginap di suatu tempat yang terdapat angin baru–yang berbeda dengan angin di rumahnya sendiri, angin yang mungkin telah tercemar polusi rumah tangga, atau sekadar ingin mencicipi suatu hidangan dengan cita rasa dan suasana yang berbeda, seperti di restoran, kafe, dll. 

Ada juga yang merayakan pergantian tahun masehi ini secara religius ala Islam, berbalik arah dengan tradisi perayaan mayoritas yang “kurang” mengandung maslahat. Sebagian orang mengharamkan semua perayaan–dalam artian mengikuti tradisi yang dilakukan di malam pergantian tahun meskipun dengan perayaan yang positif, tetapi sebagian yang lain menolak tradisi jahiliyah dengan membuat tradisi baru, seperti mengadakan beberapa kegiatan positif seperti mengumpulkan banyak orang (jemaat) dengan membaca salawat, zikir akbar, pengajian, dan perayaan religius lain–yang juga lebih mendatangkan pahala. Ketahuilah, ini hanya suatu tradisi, dan banyak tradisi-tradisi lain. 

Konon, perayaan tahun baru pada 1 Januari pertama kali dilakukan pada 46 SM pada masa kekuasaan Kaisar Romawi, Julius Caesar. Kala itu, Julius Caesar memutuskan mengganti penanggalan Romawi yang terdiri dari 10 bulan (304 hari), yang dibuat oleh Romulus pada abad ke-8. 

Dalam mendesain kalender baru, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi asal Iskandariyah, Mesir. Sosigenes menyarankan agar penanggalan baru dibuat berdasarkan revolusi matahari, seperti yang dilakukan orang Mesir kuno. Setelah itu, 1 Januari resmi ditetapkan sebagai hari pertama tahun, di mana satu tahun terdiri atas 365 seperempat hari. 

Mengutip suatu tulisan, "Tahun baru adalah hari permulaan tahun di mana dilakukan suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Budaya yang mempunyai kalender tahunan semuanya mempunyai perayaan tahun baru."

"Hari tahun baru di Indonesia jatuh pada tanggal 1 Januari seperti negara-negara lainnya di dunia karena Indonesia mengadopsi kalender Gregorian yang berasal dari kepausan pada tahun 1582. Sebelumnya Negara Inggris dan Koloni Amerika Lanjut masih merayakan tahun baru pada tanggal ekuinoks musim semi di bulan Maret. Namun baru lah pada tahun 1752, Inggris dan koloni-koloninya akhirnya mengadopsi kalender Gregorian. Kalender ini telah menjadi acuan internasional untuk perjanjian, kesepakatan, kontrak perusahaan, dan dokumen hukum lainnya."

*Penulis adalah seorang pejalan

Tags

Post a Comment

0 Comments
* Mohon Jangan Spam Disini. Semua Komentar ditinjau oleh Admin